Hehe udah lama gak ngepost. . maklum lah lagi sibuk sama tugas yang udah pada numpuk hehe. Lagian bosan juga meratiin tugas yang gk pernah meratiin kita :/ . Dan lagian kalo ngepost pun paling gada yg liatin :D. Hehe cuma melampiaskan aja mumpung lgi masa-masa senggang jdi nyempatin ngubrak-ngabrik blog itung2 buat nambah postingan :).

        Kali ini saya akan berbagi sedikit pengalaman saya bagaimana cara mengupdate driver graphics di PC sobat yang menggunakan OS Windows 7, 8, 8.1, 10 PTP (Pro Technical Preview). Driver graphics ini sangat penting bagi PC sobat khususnya dalam menampilkan layar, gambar yang lebih powerfull. Jika driver graphics tidak terinstall di PC sobat biasanya layar/ gambar yang ditampilkan kaku, lebar2, dan sebagian aplikasi mungkin tidak dapat dijalankan bahkan sobat tidak bisa mengatur kecerahan/ brightness PC sobat (biasanya setelah selesai melakukan instalasi ulang).


          Sebenarnya ada juga cara lain yg lebih sering digunakan yakni dengan mengunduh drivernya langsung dari website resminya. Tapi saya lebih suka menggunakan cara ini karena lebih praktis dan terjamin berhasil. Setelah menggunakan cara ini tampilan PC saya tidak lebar2 lagi ^^. Oya sebelum beraksi hubungkan PC sobat dengan jaringan Internet (yaiyalah namanya juga update).
Berikut ini:

1). Klik kanan pd desktop pilih "Screen resolution".




2). Pilih "Advanced settings".




3). Klik "Properties".




4). Pilih "Driver".




5). Pilih "Update Driver".







6). Pilih yang otomatis.






7). Tunggu sebentar (y sebentar kalo jaringannya gk lelet ^^).






8). Jika pencarian dan instalasi sudah selesai Close aja.


Selesai :)



Hm.. mungkin teman-teman pernah atau sering melihat bercak-bercak putih yang menempel di kulit pohon. Ada yang tahu apakah itu?? yang pastinya bukan panu atau sejenis penyakit kulit seperti yang ada pada manusia hehe. Bercak-bercak putih tersebut adalah lumut kerak atau sering diistilahkan dengan “Liken” yang pada umumnya berwarna putih, hijau, atau keabu-abuan serta memiliki bentuk yang beragam. Walaupun liken menempel pada permukaan pohon, liken tidak menyerap makanan atau nutrisi dari si pohon tetapi Liken akan membuat makanannya sendiri dengan melakukan Fotosintesis sehingga tidak merugikan si pohon. 

Liken merupakan suatu bentuk simbiosis antara Fungi dan Alga. Keduanya bersimbiosis pada permukaan pohon. Dalam hubungan tersebut fungi sebagai rumah bagi alga menyediakan air dan mineral yang akan digunakan alga untuk melakukan fotosintesis.

Liken dapat tumbuh di berbagai kondisi cuaca, bahkan pada kondisi cuaca yang ekstrim sekalipun. Walaupun demikian liken sangat sensitif dengan kondisi udara, jika udara tercemar maka pertumbuhan liken juga akan berkurang. Jika sudah berkurang keragaman liken juga akan semakin sedikit. Artinya liken dapat dijadikan suatu Bioindikator terhadap suatu lingkungan apakah kondisi udara di suatu area sudah mengalami pencemaran atau belum. Sekarang keberadannya sudah sangat jarang, keragamannya pun sangat terbatas, hal tersebut mungkin disebabkan oleh kondisi udara di lingkungan kita yang sudah tercemar oleh asap-asap kendaraan bermotor dan aktivitas industri yang semakin hari semakin meningkat.

Berikut beberapa potretnya:










Sekian :)

Liken Sebagai Bioindikator

Posted by Unknown
Ada yang unik dari teknik berburu ikan yang digunakan oleh para nelayan ini. Jika biasanya kita sering melihat para nelayan menggunakan jaring, jala, pancing dan tombak untuk menangkap ikan. Namun di negeri seberang sana tepatnya di tiongkok-china, sebagian masyarakat daerahnya menggunakan teknik tradisional yang berbeda dari biasanya yakni menggunakan jasa tangkapan burung laut pemakan ikan yang dipelihara sendiri oleh para nelayan.

Di Indonesia, masyarakat sering menyebutnya burung Pecuk, sedangkan dalam sistem penamaan ilmiah nama spesies burung ini adalah Phalacrocorax carbo sejenis burung pemakan ikan. Teknik yang dilakukan mirip seperti memancing biasa, namun tanpa menggunakan kayu pancing dan kail, cukup hanya menggunakan tali.

Ya memang sedikit unik, seutas tali yang berukuran panjang diikat dengan kuat oleh para nelayan pada kaki si burung.  Memang terlihat sedikit menyiksa, namun bagi masyrakat nelayan disana hal ini memang sudah wajar dilakukan, si Pecuk pun hanya bisa pasrah hehe. Setelah diikat kuat Burung pecuk tersebut pun bersiap untuk melakukan perburuannya.

Para nelayan langsung menurunkannya ke dalam air dan si Pecuk langsung menyelam dan dengan insting kebinatangannya satu per satu ikan di tangkap dengan paruhnya whehe. Hebatnya lagi si pecuk tidak akan memakan ikan hasil buruannya. Ikan hasil tangkapan akan dibawa ke permukaan dan akan di berikan kepada si nelayan pemiliknya. Dengan teknik ini dalam satu harinya nelayan dapat memperoleh hasil tangkapan satu sampai tiga kantung ikan. Hasil tangkapan tersebut juga akan diberikan sedikit kepada si burung Pecuk sebagai imbalan kerja kerasnya.

Para nelayan disana sudah sangat sering menggunakan teknik ini untuk menangkap ikan.  Menurut kabar, Masyarakat daerah setempat sudah menggunakan teknik memancing tersebut selama hampir 4 abad yang lalu, selain karena masih tergolong tradisional juga karena hasil tangkapannya yang lumayan. Di masa pertumbuhannya burung-burung pemburu tersebut sudah dilatih oleh para nelayan untuk berburu ikan.

Berikut beberapa potretnya Cekidot. . .






Sekian :)




Mancing Unik

Posted by Unknown
Tag :
Berbeda pendapat? itu pasti. tidak ada seorangpun di dunia ini yang pendapatnya selalu sama dengan orang lain. sekali atau dua kali pastilah ada perbedaan.Secara penciptaan manusia saja telah berbeda-beda entah itu dari warna kulitnya, apa lagi dari sifatnya. 

Dan dalam penciptaan alam semesta ini juga semuanya berbeda-beda. bahkan hal-hal yang Allah jadikan berpasang-pasang memiliki banyak perbedaan.

Langit dan bumi jelaslah beda, akan tetapi Allah menjadikan langit dan bumi sebagai pasangan sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an.

Siang dan malam, apakah sama? jelas berbeda, entah itu sifat atau wujud. dan Allah menjadikannya berpasangan.

Panas dan dingin. apa kesamaannya? panas identik dengan sesuatu yang membakar, sedangkan dingin identik dengan sesuatu yang membekukan. panas dan dingin adalah sifat yang berlawanan akan tetapi mereka itu berpasangan.

Dan kita sebagai manusia yang Allah ciptakan dengan berbagai rupa dan sifat. yang begitu rumit hubungannya dengan hal-hal disekitarnya. yang begitu komplek masalah-masalahnya. yang juga memiliki banyak pandangan-pandangan, yang jelas itu berbeda-beda.

Dan kita sebagai seorang muslim, tidak peduli apapun madzhabnya. apakah layak saling mencela karena perbedaan?! apakah layak saling memvonis bahwa pendapatnya adalah yang paling benar?! dan mengatakan yang lainnya "salah dan sesat"?!

Jika memang pendapatnya adalah benar dan yang lainnya salah, apakah cara menyampaikan kebenaran itu dengan mengatakan "salah/sesat" kepada yang lainnya?! apakah itu cara yang baik?! apakah begitu adab seorang muslim dalam menyampaikan?! jika iya, ajaran siapakah itu?apakah Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- mencontohkan cara penyampaikan dengan mengatakan-mengatakan seperti itu?!

Coba renungkan kejadian berikut :

Ketika Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- wafat. kesedihan menimpa semua sahabat beliau. tak terkecuali Umar bin Al-Khattab -radhiallahu 'anhu- yang menyatakan bahwa Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam- tidak wafat. maka Abu Bakar -radhiallahu 'anhu- membaca ayat berikut :

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ

Artinya : "Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS Ali Imran : 144)

Maka jatuhlah pedang Umar dari tangannya. dan yakin bahwa Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- telah wafat.

Ketika Abu Bakar mendengar Umar mengatakan bahwa Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- tidak meninggal lalu apakah Abu Bakar mengatakan bahwa Umar "sesat"?!

Begitulah sikap para sahabat ketika berselisih. selalu mengembalikan kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah. dan termasuk dari adabnya adalah tidak memvonis bahwa diri kita paling benar dan yang lainnya salah atau bahkan sesat. semoga ummat Islam tidak selalu saling menyalahkan, akan tetapi mari sama-sama duduk dan mencari kebenaran.

Sumber:  http://www.artikelislami.com

Adab Berbeda Pendapat

Posted by Unknown
Tag :
Nabi Sulaiman a.s menyampaikan sebuah munajat kepada Allah Azza wa Jalla. Sebagai Nabi yang telah diberi keleluasaan untuk menguasai bangsa jin, hewan dan angin, serta dianugerahi harta kekayaan yang berlimpah, telah membuat Nabi Sulaiman merasa bahwa ia sanggup memberi makanan kepada setiap makhluk yang menjadi penduduk di kerajaannya.

Oleh karena itu, ia bermunajat kepada Allah agar diberi izin untuk memberi makan pada setiap makhluk yang ada di kerajaannya selama satu tahun penuh.Allah Taala kemudian menjawab munajat Nabi Sulaiman tersebut dengan berfirman: "Engkau sekali-kali tak akan dapat melakukan haJ itu." Akan tetapi Nabi Sulaiman tetap bersikeras. Ia memohon kepada Allah agar diberi izin untuk membagikan makanan kepada seluruh makhluk hanya dalam tempo sehari saja. Maka Allah mengizinkan kepada Nabi Sulaiman melakukan hal itu untuk membuktikan kekuasaan-Nya.


Nabi Sulaiman segera melaksanakan hajatnya itu. Ia memerintahkan kepada anak buahnya agar membuat hidangan makanan yang jumlahnya memenuhi sebuah lapangan yang sangat besar. Saking besarnya lapangan itu, sampai-sampai dituturkan dalam riwayat tersebut, bahwa panjang hidangan makanan itu mencapai perjalanan satu bulan. Demikian pula halnya dengan jumlah ukuran lebarnya.Setelah mempersiapkan hidangan yang sangat banyak itu, Nabi Sulaiman memerintahkan kepada semua makhluk untuk mengelilingi hidangan itu, agar tidak menjadi rusak.


Usai Nabi Sulaiman menyiapkan segala sesuatunya, Allah berfirman kepadanya: "Makhluk manakah yang akan engkau suruh mulai menyantap makanan itu terlebih dahulu?"

Nabi Sulaiman menjawab: "Aku mohon agar Engkau menghadapkan penduduk darat dan sekaligus penduduk laut agar menyantap hidangan ini terlebih dahulu." Namun Allah tak segera menuruti apa yang dikatakan oleh Nabi Sulaiman tersebut. Allah hanya mendatangkan seekor ikan yang besar saja dari sekian banyak ikan yang hidup di laut.Ikan besar itu pun diletakkan Allah di hadapan hidangan yang telah disajikan oleh Nabi Sulaiman.

Selanjutnya, ikan itu mengangkat kepalanya dan berbicara kepada Nabi Sulaiman. "Hai Sulaiman" Sesungguhnya Allah telah menjadikan rezekiku berada di tanganmu hari ini," ujar ikan itu."Ambillah makanan itu hingga engkau merasa kenyang," kata Nabi Sulaiman. Ikan itu pun segera melahap hidangan yang telah disiapkan oleh Nabi Sulaiman. Hanya dalam hitungan detik, seluruh hidangan itu habis dilahap oleh sang ikan.


Setelah hidangan habis, ikan itu berkata:"Hai Sulaiman, sesungguhnya aku belum merasa kenyang, meski telah menyantap seluruh hidangan yang engkau sajikan. ."Melihat kejadian itu, Nabi Sulaiman menjadi tersadar, bahwa sesungguhnya hanya Allah sajalah yang dapat memberi rezeki kepada seluruh makhluk-Nya hingga mereka merasa kenyang. Sedangkan Nabi Sulaiman yang sudah menyiapkan makanan begitu banyak dan dengan susah payah, pada akhirnya toh tak dapat membuat satu ekor ikan pun merasakan kenyang. Apalagi jika ia menyuguhkan makanan kepada seluruh makhluk yang ada di muka bumi ini.


Tentunya, ia pun akan merasa sangat lelah dan tak mampu. Bahkan, untuk makanan seekor ikan saja, sang ikan tetap belum merasa kenyang dalam satu kali makan.Apalagi jika ia harus menyiapkan makanan untuk satu hari bagi ikan itu dan seluruh makhluk yang ada di bumi. Maka, sudah barang tentu, tak ada daya dan kekuatan pada seorang makhluk pun untuk dapat memberi rezeki kepada makhluk lainnya.


Hanya Allah Zat Yang Maha Memberi rezeki sajalah yang mampu melakukannya dengan sangat sempurna.Nabi Sulaiman pun akhirnya jatuh tersungkur dan bersujud di hadapan Allah. Ia menyadari betul di mana letak kelemahan- nya sebagai makhluk, yang notabene tak akan dapat melakukan sesuatu pun kecuali atas kehendak dan rahmat Allah. Dalam sujudnya itu, Nabi Sulaiman berkata: "Mahasuci Allah, Zat yang telah menanggung rezeki bagi seluruh makhluk yang diberi rezeki, tanpa Dia merasakannya sama sekali.


Sumber: http://untuk-islam.blogspot.com/



Kotak Pencarian

Copyright © 2013 Go-Rumahku | Dark Simple Blogger Template Powered by Blogger | Created by Renadel Dapize | Ori. BRS-bt Djogzs | All Rights Reserved